Senin, 20 Juli 2009

GURU TUNTUNAN APA TONTONAN ?

Keberhasilan seorang murid dalam meraih cita-citanya, memang tak lepas dari peranan seorang guru. Murid yang cerdas, pintar dan berprestasi bisa dilihat dari kejeniusan seorang guru dalam menerapkan metodologi pembelajaran kepada muridnya. Disamping itu, keuletan dan kecekatan seorang guru juga merupakan faktor yang bisa menggantarkan anak didiknya betul-betul menjadi siswa yang terpelajar dan terdidik
Guru yang ideal bukan merupakan seorang otokrat dan bukan pula seorang anarkis. Guru yang demokratis harus bisa memberikan tuntunan, sehingga dari situ bisa menanamkan rasa tanggungjawabnya sebagai seorang pendidik. Di sisi lain seorang guru harus bisa menjaga relasi atau hubungan baik dengan muridnya. Jika tidak demikian, murid cenderung untuk berprilaku buruk atau tidak mempunyai sopan santun. Untuk mengantisipasi problema di atas, seorang guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Secara pribadi seorang guru harus terlibat dengan murid, menerima murid tetapi bukan dari prilaku buruknya.
2. Mendapatkan gambaran mengenai kelakuan murid saat ini, memecahkan masalah bukan menilai atau mempertimbangkan murid.
3. Seorang guru harus ikut urun-rembuk dalam membuat satu keputusan yang berharga perihal problema tingkah laku, memfokuskan pada yang diperbuat murid yang nantinya bisa memberikan solusi terhadap kegagalan mereka ( murid ).
4. Menghargai setiap gagasan yang keluar dari pemikiran murid.
5. Membiarkan murid menanggung konsekuensi alam dan realitas dalam menerima akibat dari kelakuannya yang buruk tetapi tidaklah menghukum mereka, melainkan membantu murid mencoba lagi untuk mengembangkan rencana yang lebih baik dan mengharap mereka membuat janji padanya.
Hal diatas merupakan teknis atau proses yang sangat efektif bagi seorang guru yang ingin membantu murid yang berkelakuan buruk dalam mengembangkan kelakuan atau perilaku yang lebih produktif. Hal ini juga sekaligus menjadi resep seorang guru, jika ingin menjadi guru yang profesional dan mempunyai prospek ke depan.
Keilmuan yang dimiliki setiap murid memanglah sangat penting. Akan tetapi, jika keilmuan tadi tidak ditemani dengan perilaku atau moral yang baik , maka ilmu tersebut bagaikan seorang wanita yang tidak memakai perhiasan. Di sini tugas seorang guru harus bisa memberika perhiasan tersebut, dan paling tidak seorang guru mempunyai perhiasan (sopan santun/moral) itu sendiri, yang mana ia harus memakainya setiap hari dan dimanapun ia berada.
Sekali lagi penulis katakan, guru profesional adalah guru yang bisa mengubah muridnya dari ketidakbisaan/kebodohan menjadi orang yanag mengerti, dari kelakuan buruk menjadi seorang murid yang berahklakulkarimah, dan yang paling terpenting seorang guru harus bisa menjadi panutan, harus bisa menjadi tuntunan bukan tontonan ,harus mampu menjadikan dirinya seorang guru yang digugu lan ditiru bukan diguyu lan ditinggal mblayu. [Ibnu-Sundawy]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar