Selasa, 30 Juni 2009

CERMINAN JIWA DARI SETETES AIR

JUDUL BUKU : The Hidden Messages In Water
NAMA PENGARANG : Masaru Emoto
PENERBIT : PT. Gramedia Pustaka Utama
TAHUN TERBIT : 2006
KOTA PENERBITAN : Jakarta
TEBAL HALAMAN : 86 Halaman
RESENTATOR : Muhammad Fajar


Di mata penduduk Jepang atau tepatnya kota Yokohama. Sosok Masaru Emoto bukanlah hal yang asing lagi. Pria kelahiran kota Yokohama 1943 ini telah banyak menorehkan banyak gelar dan sebuah karya gumilang yang cukup spektakuler di tahun 2006. Sebagai mahasiswa lulusan fakultas kemanusiaan dan ilmu pengetahuan Universitas Negeri Yokohama jurusan hubungan internasional, ia telah membuktikan keilmuaannya dengan melakukan sebuah riset yang ekstensif tentang air di seluruh dunia, bukan sebagai peneliti ilmiah, tetapi lebih dari sudut pandang seorang pemikir orisinal. Beliau juga sangat produktif dengan berbagai karya penelitiannya, misalnya: Message from Water, The Hidden Message in Water.
Buku ini merupakan satu karya yang acap kali dengan nilai ilmiah dan bisa menghipnotis para pembacanya untuk fokus terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada alam sekitar, bahkan buku ini mengajak seseorang untuk lebih mempercayai eksistensi Tuhan dalam menciptakan semua yang ia kehendaki dan apa yang telah menjadi karunianya, khususnya terhadap seoarang manusia. Pada kesempatan kali ini, pengarang buku memperkenalkan bagaimana keagungan air yang sebenarnya memiliki segudang misteri atau rahasia dalam kenidupan, yang mayoritas umat manusia jarang sekali memperhatikan dan membongkar rahasia di balik air tersebut.
Dengan bahasa yang cukup jelas, lugas dan mudah diterima akal, tetunya penulis sengaja menpermudah pembaca dalam memahami keagungan air. Air yang selama ini menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan, tentunya juga memiliki kemampuan untuk menyalin dan mengingat informasi. Kita juga dapat mengatakan bahwa air laut memiliki ingatan akan mahluk-mahluk yang hidup didalamnya. Glasier bumi dapat mengandung jutaan tahun sejarah planet ini. Air mengelilingi dunia, mengalir melalui tubuh kita dan menyebar keseluruh dunia. Jika kita mampu membaca informasi yang terkandung dalam ingatan air, maka kita akan bisa membaca kisah yang luar biasa. Memahami air adalah memahami kosmos, keajaiban alam, makna dari hidup itu sendiri.
Berbagi macam riset yang pernah dilakukan, Dr. Masaru Emoto mempunyai puluhan kesimpulan dalam menyikapi air yang sejatinya merupakan sumber penghidupan. Air menurut analisisnya banyak sekali memilki relasi dengan kosmos, air bisa mencerminkam watak dunia, air bisa menggambarkan kepribadian seseorang ketika bergaul dengan alam, air juga bisa membawa malapetaka bagi ketenangan dunia, dan banyak lagi peran air dalam kehidupan jika kita mau memaparkannya.
Air adalah sesuatu yang biasa dalam realitas kehidupan kita, sehingga kita cenderung mencampakkan, dan jarang sekali memikirkannya. Meskipun kita meminumnya, mencuci dengannya, serta memasak denganya di setiap hari hidup kita, hanya sedikit orang yang meluangkan waktunya untuk memikirkan air dengan serius. Tetapi mungkin tak ada yang lebih miterius dari pada air. Salah satu paling misterius dalam air adalah fakta bahwa es mengapung di dalamnya. Jika kita mau membuka mata, maka kita akan melihat bahwa dunia penuh dengan hal-hal menarik dan layak untuk kita syukuri, bila kita sudah menjadi wujud syukur, coba anda pikirkan betapa murninya air yang mengisi tubuh kita. Ketika ini terjadi, kita sandiri akan menjadi kristal cahaya yang cemerlang dan indah.
Sejak zaman kuno, ras manusia terus menjadi korban kerusakan dan kehancuran yang disebabkan oleh air. Nyaris semua budaya di dunia memiliki kisah tentang banjir besar, dan ada bukit ilmiah yang menunjukkan bahwa dulu, bumi terendam air. Kita tak bisa mengesampingkan sama sekali Nabi Nuh alaihissalam dan banjir besar yang dialaminya, serta dongeng-dongeng peradaban atlantis dan benua Mu yang hilang ke laut.
Ungkapan bahwa sejarah berulang memanglah benar, dan sekarang ada isu yang mengatakan: ada resiko, bahwa air akan tiba di ruang angkasa dan sekali lagi menyelimuti planet kita. Peristiwa ini mungkin masi puluhan atau ribuan tahun lagi, tetapi mungkin tak terlalu dini untuk mengambil tindakan demi untuk mencegah bencana ini. Bahkan kita sering mendengar tentang banjir di berbagai daerah atau di berbagai penjuru dunia.
Di akhir resensi ini, resentator bisa memberikan kesimpulan, bahwasannya segala yang terjadi di semesta ini, tidak menutup kemungkinan juga bakal menimpah diri kita sendiri, dan jika manusia mensyaratkan peredaran air maka hal ini juga diisyaratkan oleh alam semesta, serta perlu diingat dalam memori kita, air merupakan sumber kehidupan manusia dan alam semesta, yang relasi dari keduanya tidak mungkin dapat dipisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar